Kamis, 14 Juni 2012

Maag / Gastritis


Selamat Datang di Blog yang penuh dengan informasi kesehatan yang mudah-mudahan berguna untuk kita semua. Amin

Sekilas Informasi:
Hampir semua orang pernah mengalami gangguan pada sistem pencernaan. Baik itu terjadi di Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus (halus dan besar), sampai pada saluran pengeluaran; Anus.
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa informasi yang saya harapkan dapat berguna untuk kita semua, khususnya informasi mengenai Maag, yang dalam istilah medis disebut Gastritis ataupun Dyspepsia.
Sakit Maag bisa menyerang kapan saja tanpa mengenal waktu pagi, siang, sore ataupun malam. Biasanya, seseorang yang sedang mengalami sakit Maag dibuat bingung akan apa yang harus dilakukan. Mau makan tapi ingin muntah, tidak makan tetapi perut terasa pedih.
Gejala lain yang sering dirasakan yaitu nyeri ulu hati, lambung terasa penuh, kembung, bersendawa, cepat kenyang, hingga sering buang gas. Gejala itu bisa bersifat akut, berulang dan kronis. Disebut kronis jika gejala berlangsung lebih dari 1 bulan terus menerus.



TAHUKAH ANDA?
Ngapain aja sih Lambung kita?
Lambung adalah organ yang “paling keras” kerjanya, bersentuhan langsung dengan berbagai jenis makanan dan minuman (pedas, asam, manis, pahit, alkohol, zat pewarna, zar pengawet, termasuk kuman,dsb). Semua ini harus dicerna oleh lambung. Kerja lambung bertambah berat jika ‘tuannya’ adalah orang yang sangat gemar makan atau bisa dikatakan hampir tidak ada waktu istirahat bagi lambung.

Sama halnya sel tubuh yang melakukan regenerasi, proses ini juga terjadi di lambung, tetapi karena lambungnya tidak istirahat, maka proses regenerasi/memperbaharui sel ini tidak pernah maksimal. Lambung membutuhkan istirahat yang cukup untuk menjalani proses regenerasi sel.

Penyebab MAAG:
Sakit Maag, sering terjadi dikarenakan 2 hal, yaitu:
1.      Gangguan fungsional kerja lambung yang tidak baik (Fungsional)
Gangguan fungsional berhubungan dengan adanya gerakan dari lambung, yang berkaitan erat dengan sistem saraf di lambung atau hal-hal yang bersifat psikologis.
Rasa cemas, depresi, merupakan penyebab utama pada sakit maag tipe ini. Stres yang seringkali muncul akibat pekerjaan ataupun lain hal yang berlebihan dapat memicu terjadinya gangguan lambung dan usus dua belas jari. Hal ini terjadi karena Sekresi asam lambung dipengaruhi oleh kerja saraf dan hormon. Sistem saraf yang bekerja yaitu saraf pusat dan saraf otonom, yakni saraf simpatis dan parasimpatis. Sedangkan hormon yang bekerja adalah hormon gastrin, histamin, somatostasin, serotonin, dan glukagon. Rasa cemas akibat pekerjaan atau hal lain dapat menyebabkan saraf simpatis bekerja lebih aktif merangsang timbulnya peningkatan hormon katekolamin dan menyebabkan sekresi asam lambung meningkat pula. Rasa cemas juga akan mempengaruhi sistem saraf pusat melalui saraf vagus dan mengakibatkan gangguan motilitas/pergerakan lambung.

2.      Gangguan struktur anatomi (Organik)
Pada pemeriksaan (endoskopi) ditemukan adanya kelainan struktural pada organ lambung yang bisa berupa luka, erosi, ataupun tumor.
Gangguan organik ini banyak sekali penyebabnya, masuknya zat yang bersifat iritatif ataupun korosif (penggunaan obat-obatan yang tidak tepat, alkohol, insektisida, pestisida, dsb).
Helicobacter Pylorii, adalah jenis kuman yang paling sering ditemukan di lambung. Kuman ini bekerja mengiritasi permukaan mukosa lambung.


Faktor Pencetus :
1.   Makanan yang merangsang lambung
2.   Merokok
3.   Minum alkohol
4.   Kondisi stress
5.   Konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama
6.   Makan tidak teratur

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan Gejala yang dialami seseorang yang sedang sakit Maag sangat beragam.
1. Mual, rasa ingin muntah yang diakibatkan karena peningkatan asam lambung yang sering disertai dengan rasa asam di lidah.
2. Muntah, disebabkan oleh pergerakan/motilitas lambung dan usus yang terganggu.
3.    Nyeri ulu hati/epigastric, nyeri dada/rasa panas seperti terbakar/heartburn; seringkali tanda ini menyulitkan untuk membedakan apakah seseorang mengalami gangguan pencernaan atau gangguan pada organ Jantung.
4.     Sering sendawa, akibat gas lambung yang tinggi.
5.     Sering buang angin/kentut (Flatus), gangguan motilitas.
6.     “Sensasi Penuh” di lambung.
7.  Demam, bisa terjadi pada seseorang yang mengalami infeksi lambung/usus.
8. Sesak nafas, hal ini sering terjadi pada penderita yang mengalami  gangguan dengan level yang lebih serius.

Tanda dan gejala yang disebutkan diatas hanyalah beberapa saja dari sekian banyak hal yang bisa muncul.
Cegahlah sakit Maag dengan:

  1. Makan teratur dan tidak berlebihan, serta hindari asupan yang dapat meningkatkan asam lambung: terlalu pedas, asam, santan, dll.
  2. Management stress yang baik.
  3. Cukup istirahat.
  4. Pola hidup sehat: tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.


Ingat, cegahlah Maag sebelum dia menyiksa Anda.

Salam,
Penulis


Sudah tepatkah sepatu yang Anda Gunakan?

Selamat Datang di Blog yang penuh dengan informasi kesehatan yang mudah-mudahan berguna untuk kita semua. Amin

Sekilas Informasi:
Sinfokes edisi ini mengambil topik “Sudah tepatkah sepatu yang Anda gunakan?”, karena apabila kita memakai sepatu yang tidak tepat maka akan banyak efek termasuk dari sisi kesehatan yang mengalami gangguan. Oleh karena itu, kesempatan ini Saya bukan ingin mempromosikan produk sepatu tertentu namun hanya membagi wawasan terkait gangguan kesehatan yang sering ditimbulkan akibat pemakaian sepatu yang tidak tepat.
Seringkali kita tergoda dengan Model, Merk, Warna dari Sepatu yang akan kita pakai namun sebenarnya sepatu tersebut tidak cocok dengan kebutuhan ataupun anatomi kaki kita sendiri.
Kita memaksakan “Kaki menyesuaikan bentuk sepatu” bukan sebaliknya “Sepatu yang menyesuaikan bentuk Kaki”.
Sehubungan dengan ini, banyak keluhan kesehatan yang ditimbulkan akibat pemilihan sepatu yang tidak tepat ini. Mulai dari keluhan nyeri pada jari-jari kaki, telapak kaki, betis, paha bahkan sampai ke pinggang dan tulang belakang. Luka lecet juga merupakan hal yang sering ditemui akibat dari penggunaan sepatu yang tidak tepat.
Namun, selain dari keluhan keluhan tersebut, DEFORMITAS, adalah kondisi yang sering juga terjadi pada penggunaan sepatu yang tidak tepat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Deformitas adalah suatu kondisi kelainan bentuk secara anatomi dimana struktur tulang kita berubah dari bentuk yang seharusnya.
Ada beberapa Deformitas yang bisa disebabkan karena penggunaan sepatu yang tidak tepat, 2 diantaranya yang paling sering adalah:
1.            Hallux Valgus
2.            Hammer Toe
Mari kita bahas mengenai kedua bentuk deformitas ini. Kami akan memberikan gambaran secara umum dan untuk detail lanjutnya anda bisa menemukan informasi terkait melalui berbagai sumber baik melalui internet ataupun jika anda ragu apakah anda mengalaminya atau tidak, anda bisa berkonsultasi dengan Petugas Kesehatan terdekat.

Jangan Bosan membacanya ya J J

TAHUKAH ANDA?
Sepatu yang tidak tepat (Sempit/Kekecilan, hak tinggi, dll) dapat menyebabkan gangguan yang berupa deformitas atau kelainan bentuk/ perubahan bentuk tulang. Dari sekian banyak masalah, yang paling sering ditemui adalah Hallux Valgus dan Hammer Toe.
Berikut sekilas informasinya:
1. Hallux Valgus.
Halux adalah istilah medis untuk jempol kaki, Valgus adalah istilah anatomi yang berarti deformitas mengarah menjauhi garis tengah tubuh.
Hallux Valgus adalah suatu kondisi dimana terjadi deviasi atau terjadi benjolan yang tumbuh pada sisi sendi Metatarsophalangeal. Paling sering terjadi adalah benjolan pada sisi jari jempol kaki, dimana si jempol kaki sendiri akan tampak/terlihat bengkok mengarah ke jari yang lebih kecil (telunjuk) / mengarah menjauhi garis tengah tubuh (kearah sisi luar kaki).
Faktanya, angka kejadian menunjukkan bahwa seseorang yang menggunakan sepatu runcing (ujungnya sempit), sepatu hak tinggi, memberikan kontribusi yang tinggi.
Apakah Anda mengalami HALLUX VALGUS atau pernahkan Anda melihat seseorang yang mengalaminya? Lihat gambar berikut ini.



2. Hammer Toe
Hammer toe lebih sering terjadi karena terjadinya tekanan yang cukup lama pada ujung jari kaki sehingga otot-otot menegang dan tidak bisa melakukan relaksasi.
Sepatu yang sempit atau ujungnya runcing membuat tampilan kaki Anda tampak lebih kecil. Kondisi ini memaksa jari anda untuk menyesuaikan diri, yaitu dengan cara menekuk. Seringkali terjadi lecet atau bahkan terjadi “kapalan” pada daerah sendi jari yang tertekuk. Demikian juga yang terjadi pada penggunaan sepatu dengan tumit/hak tinggi. Jari jari kaki akan menyesuaikan diri, namun tekanan yang terus menerus terjadi dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan terjadinya kondisi deformitas yang disebut Hammer Toe. Apakah Anda mengalami atau pernah melihat seseorang dengan kondisi ini? Lihat gambar berikut ini.





Hallux Valgus dan Hammer Toe sangat sering kita temui, walaupun banyak faktor yang bisa menyebabkannya, namun penggunaan sepatu yang tidak tepat mempunyai kontribusi yang cukup tinggi juga.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda memilih sepatu yang tepat untuk Anda gunakan. 
Prinsipnya adalah:

SESUAIKAN SEPATU YANG AKAN KITA PAKAI DENGAN BENTUK KAKI KITA, BUKAN KAKI YANG MENYESUAIKAN BENTUK SEPATU.

Semoga sekilas informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Salam,
Penulis